Rabu, 08 Januari 2014

Aktivitas biologis steroid

Aktivitas biologis steroid
 
Kolesterol dalam tubuh dapat berasal dari makanan atau disintesis dari asetil-KoA.Pembentukan kolesterol terutama terjadi di hati dan di usus. Semua atom C-nya (27) berasal dari asetil-KoA yang dapat berasal dari oksidasi karbohidrat, lipid, asam lemak dan asam amino.
Ex: Proses terbentuknya asetil-KoA dari oksidasi-β Asam Lemak sbb:
Proses ini berlangsung di mitokondria. Sebelum di oksidasi,di sitosol asam lemak di aktifkan dahulu menjadi asil-KoA. Dengan proses sebagai berikut:
Asam lemak + KoA+ ATP asil-KoA +AMP+ PPi
Kemudian asil-KoA di transport masuk ke matriks mitokondria dalam bentuk berikatan dengan karnitin (asil-karnitin), setelah itu di dalam matriks karnitin di lepaskan dan terbentuk asil-KoA lagi. Pada oksidasi, tiap kali 2 atom C dibebaskan dalam bentuk asetil-KoA, di mulai dari ujung karboksil sehingga di hasilkan NADH & FADH2. Oksidasi terjadi pada atom C-β (atom C ke-3 dari ujung karboksil). Proses ini disebut oksidasi-β. Dari proses inilah dihasilkan asetil-KoA, FADH2, dan NADH. Selanjutnya asetil-KoA digunakan pada sintesis kolesterol.
Pada proses sintesis kolesterol ini berlangsung di sitosol dalam 4 tahap, dengan enzim HMG-KoA redukase sebagai enzim regulator.
1.    Sintesis mevalonat : dari asetil-KoA
2 mol asetil-KoA berkondensasi asetoasetil-KoA kondensasi dengan asetil-KoA ke 3 membentuk β–OH-β-metilglutaril-KoA(HMG-KoA) dengan enzim HMG-KoA sintase reduksi menjadi mevalonat, enzim HMG-KoA reduktase (enzim regulator)
2.    Konversi mevalonat  2 isopren aktif (5 atom C)
3.    Kondensasi 6 isoprene aktif  skualen (30 atom C)
4.    Perubahan skualen lanosterol, inti steroid yang mengandung 4 cincin segi-6
Transport kolesterol:
Dalam bentuk lipoprotein :
·         Kilomikron (lipoprotein terbesar dan teringan) : mengangkut kolesterol yang diadsorpsi dari usus ( berasal dari makanan) ke hati
·         VLDL (pre-β ipoprotein), LDL (β ipoprotein) : mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan
http://intan-mustabsyiroh.blogspot.com/

ISOLASI FLAVONOID



ISOLASI FLAVONOID

Ada beberapa jenis isolasi pada flavonoid, di antaranya sebagai berikut :
1.      Isolasi Dengan Charaux Paris
Serbuk tanaman diekstraksi dengan metanol,lalu diuapkan sampai kental dan ekstrak kental ditambah air panas dalam volume yang sama, Ekstrak air encer lalu ditambah eter, lakukan ekstraksi kocok, pisahkan fase eter lalu uapkan sampai kering yang kemungkinan didapat bentuk bebas. Fase air dari hasil pemisahan ditambah lagi pelarut etil. asetat diuapkan sampai kering yang kemungkinan didapat Flavonoid O Glikosida. Fase air ditambah lagi pelarut n - butanol, setelah dilakukan ekstraksi, lakukan pemisahan dari kedua fase tersebut. Fase n-butanol diuapkan maka akan didapatkan ekstrak n - butanol yang kering, mengandung flavonoid dalam bentuk C-glikosida dan leukoantosianin. Dari ketiga fase yang didapat itu langsung dilakukan pemisahan dari komponen yang ada dalam setiap fasenya dengan mempergunakan kromatografi koLom. Metode ini sangat baik dipakai dalam mengisolasi flavonoid dalam tanaman karena dapat dilakukan pemisahan flavonoid berdasarkan sifat kepolarannya.

2.      Isolasi dengan beberapa pelarut.
Serbuk kering diekstraksi dengan kloroform dan etanol, kemudian ekstrak yang diperoleh dipekatkan dibawah tekanan rendah. Ekstrak etano lpekat dilarutkan dalam air lalu diekstraksi gojog dengan dietil eter dan n-butanol, sehingga dengan demikian didapat tiga fraksi yaitu fraksi kloroform, butanol dan dietil eter.
ldentifikasi Dengan Reaksi warna.


Sumber : http://qsinauobat.blogspot.com/2011/04/flavonoid.html

Senin, 06 Januari 2014

Biosintesis steroid



Biosintesis steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.

Struktur kolesterol
Dibawah ini merupakan reaksi pembentukan kolesterol dalam tubuh. Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis) Proses biosintesis kolesterol dapat dijelaskan dalam beberapa tahap berikut.


mekanisme pembentukan kolestrol dalam tubuh